Tampilkan postingan dengan label Menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menulis. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 Juli 2014

Kelas Menulis Bersama DAR! Mizan


Hai, Teman-teman!
Sambil mengisi waktu liburan, DAR! Mizan mengadakan program “Kelas Menulis bersama DAR! Mizan”, nih!
Di sini kamu bisa dapat ilmu tentang kepenulisan dari kakak-kakak redaksi DAR! Mizan.
Ada praktik menulisnya juga, lho!

Ini dia waktu dan tempatnya:
Sabtu, 12 Juli 2014
15.30-17.30 WIB
Lantai 1 Masjid Raya Mujahidin
Jln. Sancang No.6 Bandung (depan Lapang Lodaya)

Syaratnya gampang:
Kamu hanya perlu membeli 2 buah buku DAR! Mizan di lokasi acara (Sancang Festival)
Tapi sebelumnya, daftar dulu, yaaa ....
SMS ke 085720004304 dengan format: "Nama, Usia, daftar Kelas Menulis"
Contoh: Putri, 8 tahun, daftar Kelas Menulis
Pendaftaran ditunggu maksimal 10 Juli 2014 atau bila kapasitas telah terpenuhi yaaa..

Sssst ... acara ini terbuka untuk semua, lho!
Sampai jumpa!


Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150399295199944&set=a.279998944943.33169.15694594943&type=1&theater

Kamis, 26 Juni 2014

Tips Menulis From Kak Benny

Tadi, aku liat di Twitter, Kak Benny berkicau. Tentang apa coba? Tentang tips menulis. Ini dia tips-nya:

  1. Apapun genre yang ditulis, harus diketahui bahwa masyarakat Indonesia penggemar drama.
  2. Bahkan, buku motivasi laris yang non fiksi pun isinya dominan drama.
  3. Apalagi jika menulis fiksi. Walaupun yang ditulis cerita misteri, fantasi, petualangan, tanpa drama akan terasa kering.
  4. Karena itu, sebelum menulis, pikirkan dulu dramanya. Barulah kita pikirkan cara membungkusnya.
  5. Drama adalah konflik sehari-sehari yang menyentuh emosi, terutama kejadian yang menyedihkan.
  6. Banyak buku yang gagal di pasar karena lupa menggarap drama dengan baik. Contoh buku bergenre fantasi.
  7. Buku fantasi, apalagi scifi, lebih banyak mengulik aksesorisnya ketimbang plot dengan unsur drama yang kuat. Padahal Harpot itu kuat karena dramanya. 
  8. Bahkan, menulis buku horor jangan cuma memikirkan cara menakut-nakuti pembaca, tapi bagaimana drama di dalamnya.
  9. Cobalah untuk kembali membaca buku-buku dengan drama yang kuat sebagai referensi sebelum menulis. 
  10. Teliti bagian yang membuat pembaca emosi, kesal, sedih, ingin memaki. Hingga benar-benar menjadi bagian dari drama itu.
  11. Agar tak menulis drama yang mainsteram, perbanyak referensi. Drama tak melulu tentang pesakitan. 
  12. Tapi jangan takut menulis drama yang kesannya klise, asal kuasai teknik menulis dangan baik. Atur diksi, ritme kalimat, dan kejutan.
  13. Diksi yang puitik akan membuat ritme drama menjadi lambat. Kalimat pendek akan membuat ritme drama breakselerasi cepat. Kombinasikan.
  14. Meskipun menulis genre humor/pop tak ada salahnya belajar menulis dengan diksi putis untuk menguatkan drama. 
  15. Dan drama yang disusun akan berhasil jika kita kuat dalam membangun karakter. 
Terima kasih telah menyimak :D

Join This Site